Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni: Penjaga Paru-paru Indonesia dan Dunia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mencatat hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektare atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia.
Saat ini hutan yang luas masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara di Sumatera dan Kalimantan, banyak terjadi alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan.
Selain itu, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Yang paling penting adalah hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia, yang bisa ditukarkan melalui perdagangan carbon.
Fakta di atas menunjukkan betapa kayanya Indonesia. Karena itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ditantang untuk bisa mengelola hutan sehingga bisa bermanfaat bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia bahkan dunia.
Saat diangkat menjadi Menteri Kehutanan, Raja Juli diminta Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga hutan Indonesia. Presiden Prabowo juga mengatakan agar memastikan hutan Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia.
“Saya berkali-kali ketemu Pak Prabowo dan beliau mengamanahkan kepada saya untuk menjaga hutan kita. Dalam konteks lebih besar, menjaga ini tentu memastikan bahwa hutan kita tetap menjadi paru-paru dunia yang penting tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia,” kata Raja Juli kepada wartawan seusai sertijab di KLHK, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Raja Juli mengatakan, pemanasan global terjadi di dunia. Untuk itu, hutan Indonesia menjadi salah satu penjaga paru-paru dunia dan pemanasan global tersebut. Presiden Prabowo juga berpesan agar hutan dapat membuat rakyat sejahtera.
“Pak Prabowo mengingatkan menjaga hutan artinya memastikan bahwa semaksimal mungkin sumber daya yang ada di hutan itu dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan banyak terjadi “kebocoran anggaran” di kementerian salah satunya di Kementerian Kehutanan. Karena itu, Raja Juli berjanji untuk membuka transparansi data Kemenhut yang bisa diakses publik.
Profil Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni, Ph.D. yang lahir 13 Juli 1977, adalah politis Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022, yang mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono.
Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau. Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.
Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001. Kemudian ia menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.
Berbekal beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.
Ia adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002 dan pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Manajemen YOKATTA News mengucapkan selamat kepada Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. *